Sinergi Menjaga Al-Qur’an Kader Hafizh Kota Yogyakarta

Yogyakarta (21/7), BAZNAS Kota Yogyakarta bersama PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta telah bekerjasama dalam pelbagai program-program Al-Qur’an di Kota Yogyakarta. Usai sinergi dalam seleksi beasiswa Kader Hafizh Angkatan 2 pada bulan Februari 2024 lalu, kali ini PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta bersama BAZNAS Kota Yogyakarta bersinergi kembali dalam penyelenggaraan event Murajaah Santri Kader Hafizh Angkatan 1 dan 2 dengan total keseluruhan sebanyak 55 santri. Lemdiklat Grha Tahfizh PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta mengirimkan 10 asaatidz bersertifikasi BNSP RI sebagai penguji dalam event kali ini.

Acara berlangsung dari pukul 10.00 hingga 16.00 WIB di Masjid Diponegoro Balaikota Yogyakarta. Acara dibuka oleh Drs. H. Syamsul Azhari selaku Ketua BAZNAS Kota Yogyakarta. Dalam sambutannya, beliau menyatakan bahwa adanya event Murajaah Santri Kader Hafizh ini merupakan sebuah upaya merawat, menjaga, memantau perkembangan, hingga mengetahui kesesuaian antara capaian dan target hafalan santri penerima beasiswa Kader Hafizh, sehingga dapat menjadi perbaikan dan evaluasi program. Sejatinya, event Murajaah Santri ini juga menjadi simulasi ujian hafalan dengan metode tasmi’ untuk mengetahui sejauh mana kesiapan dan kualitas hafalan santri. Bahkan, hasil dari asesmen juga bisa menyangkut bagaimana peran, kontribusi, dan dukungan orang tua terhadap hafalan santri penerima beasiswa.

Acara selanjutnya yaitu asesmen bersama 10 penguji dari Lemdiklat Grha Tahfizh Daarul Qur’an Yogyakarta. Dalam asesmen ini, santri dibagi menjadi 5-6 kelompok dengan plotting 1 penguji setiap kelompok. Sebagaimana tujuan penyelenggaraan event Murajaah Santri, maka dalam asesmen ini tidak hanya menguji sejauh mana kemampuan santri membacakan hafalannya kembali. Melainkan juga, terkait dengan intensitas interaksinya dengan Al-Qur’an, tempat atau lembaga belajar Al-Qur’an, hingga pendamping dalam ziyadah atau murojaah hafalan. Dari data ini, dapat diketahui bahwa kualitas hafalan santri ditentukan dari intensitasnya dalam berinteraksi dengan Al-Qur’an. Dalam asesmen hafalan, seluruh santri diminta membacakan sebanyak setengah juz atau 5 halaman sesuai dengan target yang telah ditentukan dari hafalan awal sebelum menjadi penerima beasiswa. Namun, meskipun event ini bertajuk “Murajaah Santri”, dalam penilaian bukan berarti hanya mengukur dari segi kelancaran, melainkan juga tetap memperhatikan kualitas bacaan dari segi tajwid dan fashahah-nya. Hal ini untuk menjadi pengingat bagi santri, agar tidak hanya berorientasi pada kuantitas hafalan yang bisa dibacakan dan kecepatan dalam melafalkan, melainkan juga ketepatan dalam membaca, poin ini lah yang sering dilupakan.

Oleh karena itu, sebagai bentuk dan upaya penjaminan mutu (kualitas) hafalan santri, BAZNAS Kota Yogyakarta tetap menjaga program pendampingan hafalan santri Kader Hafizh secara berkala bersama PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta. Tujuannya agar visi utama program Beasiswa Kader Hafizh yang diselenggarakan oleh BAZNAS Kota Yogyakarta ini dapat tercapai, yaitu mendukung santri yang tidak menempuh pendidikan di pesantren untuk tetap memiliki semangat dan berprogres dalam menghafal Al-Qur’an. PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta melalui Lemdiklat Grha Tahfizh merespon sangat baik dan positif untuk mendukung rencana program tersebut. Mengingat, penjaminan mutu juga menjadi fokus sekaligus peran PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta sebagai Lembaga Amil Zakat dengan gerakan utama Pembibitan Penghafal Al-Qur’an di Indonesia.[]

Sedekah Sekarang

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Need Help? Chat with us
Scroll to Top