Peresmian Pusdiklat PPTQ SahabatQu: Langkah Awal Menuju Standarisasi Guru Al-Qur’an Wilayah Yogyakarta

Yogyakarta (20/7), PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta kembali bersinergi bersama PPTQ SahabatQu dalam menyelenggarakan Seminar Upgrading Kompetensi Guru Al-Qur’an Batch 2 untuk wilayah Sleman dan sekitarnya. Sebelumnya, pada 29 Juni lalu telah merilis Lemdiklat Guru Al-Qur’an Rumah Tahfizh Nur Hidayah untuk wilayah Bantul. Tidak hanya itu, seminar kali ini juga menjadi momentum istimewa bagi PPTQ SahabatQu, karena bersamaan dengan peresmian pusdiklat perdananya. Tentu melalui adanya pusdiklat ini, diharapkan menjadi rujukan dalam pelatihan dan pengembangan kompetensi Guru Al-Qur’an bagi lembaga di sekitar PPTQ SahabatQu.

Seminar Upgrading Kompetensi Guru Al-Qur’an kali ini diikuti oleh 101 peserta guru Al-Qur’an perwakilan dari 78 lembaga pendidikan Al-Qur’an yang sangat bervariasi. Peserta berasal dari rumah tahfizh, pesantren, RA, SDIT/SMPIT/SMAIT, TPA/TPQ, hingga masjid. Hal ini menunjukkan bahwa antusiasme guru Al-Qur’an untuk mengikuti kegiatan pelatihan dan pengembangan kompetensi sangat tinggi. Selain itu, tingginya antusiasme ini juga menandakan bahwa program ini diterima dan mendapat respon positif dari para guru Al-Qur’an wilayah Yogyakarta.
Acara dimulai dengan pembukaan, pembacaan ayat suci Al-Qur’an, dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Setelah itu, dilanjutkan dengan sesi sambutan Ustadz Muhammad Suyitno selaku Direktur Kerumahtahfidzan dan Dakwah PPTQ SahabatQu, dan Ustadz Danin Billah selaku Direktur Utama PPTQ SahabatQu. Dalam sambutannya, beliau menekankan bahwa standarisasi menjadi tantangan bagi pengajar Al-Qur’an. Tantangan dalam hal ini tidak hanya terkait dengan keharusan untuk mengupgrade kompetensi, melainkan juga menjadi hal yang tidak dapat dipungkiri karena standarisasi akan menjadi program baru dari Kementerian Agama RI yang harus ditempuh oleh para guru Al-Qur’an. Oleh karena itu, pendirian pusdiklat menjadi sebuah respon cepat untuk menanggapi tingginya urgensi pendampingan kompetensi untuk guru Al-Qur’an.

Acara kali ini juga dihadiri langsung oleh tamu undangan istimewa dari perwakilan Kasi PD Pontren Kemenag Kab. Sleman, yakni KH. Muhammad Labih. Dalam sambutannya, beliau menyambung dari paparan Ustadz Danin Billah, bahwa beliau menyatakan sangat setuju dengan pendirian pusdiklat sebagai lembaga yang memfasilitasi pendampingan upgrading kompetensi Guru Al-Qur’an. Dimana program ini yang akan mengantarkan pada kesiapan mengikuti sertifikasi guru Al-Qur’an. Perlu diketahui, bahwa sertifikasi guru Al-Qur’an akan menjadi syarat perpanjangan Ijin Operasional (IJOP) Lembaga Pendidikan Al-Qur’an (LPQ). Hal ini semakin menguatkan urgensi akan pentingnya guru Al-Qur’an mengupgrade kompetensinya karena akan berkaitan dengan keberlanjutan lembaga.

Usai sesi sambutan, acara berlanjut dengan penyampaian materi pengantar. Adapun untuk sesi pertama diisi langsung KH. Ahmad Jamil, Ph.D. selaku Pimpinan Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Indonesia dengan topik “Dua Kebutuhan Strategis LPQ Indonesia: Lemdiklat dan Pelestarian Tradisi Sanad Al-Qur’an”. Sesi kedua diisi oleh Ustadz Muhammad Bisyri, M.Pd. selaku Direktur Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Daarul Qur’an dengan tajuk “Urgensi Meningkatkan Kompetensi Guru Al-Qur’an di Indonesia”.
Acara ketiga yaitu penyampaian materi tentang Dasar-Dasar Tahsin Al-Qur’an (DQ.SKK-K. Tahsin 01.1) sekaligus pendalaman materi terkait Makhorijul Huruf yang disampaikan oleh Ustadz Cerah Bintara Nurman dan Ustadzah Uswatun Aeniah. Setelah pemaparan materi, acara dilanjutkan dengan sosialisasi dan peresmian Pesantren SahabatQu sebagai Lemdiklat Guru Al-Qur’an wilayah Yogyakarta, khususnya area Sleman dan sekitarnya.

Sebagaimana pada seminar Batch 1 sebelumnya yang diselenggarakan di Rumah Tahfizh Nur Hidayah, para peserta tidak hanya mendapatkan pemaparan materi, melainkan juga pelatihan dan simulasi asesmen secara berkelompok bersama Asatidzah SahabatQu dan Grha Tahfizh PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta yang sudah bersertifikasi BNSP RI. Simulasi asesmen ini memberikan gambaran kepada para peserta mengenai prosesi sertifikasi guru Al-Qur’an dan indikator kompetensi yang harus dikuasai dan menjadi penilaian. Tentu dari serangkaian simulasi asesmen ini secara tidak langsung menumbuhkan kesadaran untuk introspeksi dan memotivasi diri agar berkomitmen untuk terus mengupgrade kompetensinya sebagai guru Al-Qur’an. Kompetensi yang dimaksud dalam hal ini adalah kompetensi yang sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan oleh LSP Daarul Qur’an bersama BNSP RI sebagai syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan predikat kompeten dalam sertifikasi guru Al-Qur’an.

Terbukti, serangkaian acara seminar upgrading kompetensi guru Al-Qur’an ini menciptakan respon yang positif dari peserta. Mereka mengaku, bahwa dengan mengikuti seminar ini, pengetahuan dan wawasan tentang ilmu Al-Qur’an yang berkaitan dengan makharijul huruf dan sifatul huruf semakin bertambah. Ini juga menjadi bekal perbaikan dan pembelajaran diri untuk menjadi guru Al-Qur’an yang lebih baik. Program-program berkelanjutan dari pusdiklat juga menjadi hal yang sangat ditunggu oleh para peserta, sehingga ada fasilitas yang dapat mereka akses untuk belajar dan mengupgrade kompetensi diri sebagai guru Al-Qur’an.[]

 

Sedekah Sekarang

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Need Help? Chat with us
Scroll to Top