Dibalik kemeriahan Puncak Acara Wisuda Akbar Indonesia Menghafal Al-Qur’an (IMQ) 11 bersama 900-an wisudawan/ti pada 21 Desember lalu, ada satu langkah yang telah berhasil dipenuhi oleh seluruh peserta, yaitu Ujian Tahfizh. Ujian ini menjadi syarat utama sekaligus penentu kelulusan seorang peserta bisa tampil menjadi wisudawan/ti pada puncak Wisuda Akbar.
Ujian Tahfizh sudah berlangsung dari tanggal 10 – 20 Desember 2024 secara online dan offline di sekitar 10 lokasi yang tersebar di wilayah DI. Yogyakarta dan sekitarnya. Sebarannya mencakup Kampung Qur’an Merapi, Kantor PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta, Rumah Tahfizh Assalam, Rumah Tahfizh Sabilunnajah, Masjid Al-Ikhlas Tahunan, PPTQ SahabatQu, TPA Darul Ulum Asy-Syar’iyah, Masjid Balaikota Diponegoro dan beberapa lokasi lembaga lainnya. Jika melihat dari sebaran lokasinya, dapat dikatakan sudah cukup merata dan mencakup seluruh wilayah DI. Yogyakarta, baik Sleman, Kota Yogyakarta, Bantul, hingga Gunung Kidul.
Selain dari wilayah DI. Yogyakarta, sebaran peserta wisuda akbar ternyata juga mencakup Jawa Tengah (Semarang, Magelang, Klaten), dan DKI Jakarta. Terlepas dari cakupan wilayah yang beragam, peserta Wisuda Akbar 11 kali ini juga memiliki beberapa keunikan lainnya, seperti sebaran lembaga dan variasi kategori ujian.
Dari segi sebaran lembaga, Wisuda Akbar 11 tidak hanya diikuti oleh Lembaga Pendidikan Al-Qur’an dari golongan Rumah Tahfizh dan Pesantren saja, melainkan juga Taman Pendidikan Al-Qur’an, Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT), Lembaga Pendidikan Umum seperti SMAN 5 Yogyakarta dan SMAN 3 Semarang hingga Komunitas Tuli Mengaji dari Yogyakarta dan Magelang. Rentang usia peserta juga sangat beragam, mulai dari anak-anak usia 5 tahun hingga lansia usia 70-an tahun, yakni dari Rumah Tahfizh Lansia Sabilunnajah.
Selanjutnya, dari segi kategori hafalan. Wisuda Akbar 11 kali ini membuka variasi kategori lebih luas yang memungkinkan dapat dijangkau oleh berbagai kalangan. Mulai dari surah pendek, 1 Juz, 3 Juz, kelipatan 5 hingga 30 Juz dan Al-Qur’an Isyarat (Al-Fatihah dan Iqro’).
Peserta terbanyak dikirimkan dari TPA Gunung Kidul binaan PPTQ SahabatQu sebanyak 200 santri, PPTQ SahabatQu sejumlah 130 santri, Kampung Qur’an Merapi sebanyak 57 santri, Rumah Tahfizh Sabilunnajah 34 santri, dan Rumah Tahfizh Mahasiswa Darul Falah 31 santri.
Sebagaimana ujian tahfizh pada umumnya, peserta diberikan soal berupa sambung ayat sesuai dengan kategori hafalan yang dipilih. Penilaian mempertimbangkan 3 indikator yang meliputi tahfizh (kelancaran), tajwid dan fashohah.
Sebagaimana visi awal, penyelenggaraan Wisuda Akbar Indonesia Menghafal Al-Qur’an (IMQ) 11 ini merupakan upaya PPPA Daarul Qur’an untuk mengambil peran di garda terdepan dalam pembibitan generasi baru penghafal Al-Qur’an di wilayah Yogyakarta. Sebagai lembaga yang berfokus pada pengembangan program Al-Qur’an, tentu ini juga menjadi tanggung jawab PPPA Daarul Qur’an untuk kian menggencarkan syiar dan dakwah Al-Qur’an di berbagai kalangan tanpa terkecuali.
Oleh karena itu, penyelenggaraan Ujian Tahfizh Akbar ini menjadi kesempatan besar bagi PPPA Daarul Qur’an untuk menjalankan perannya dalam ranah penjaminan mutu hafalan Al-Qur’an berbagai LPQ di wilayah lokal. Tentu hasil dari ujian ini sejatinya secara tidak langsung menjadi tolak ukur, validasi, dan evaluasi atas kualitas pembelajaran yang telah dilaksanakan oleh LPQ.
Harapannya, Ujian Tahfizh menuju Wisuda Akbar IMQ 11 di penghujung tahun 2024 ini, menjadi momentum yang menggugah inspirasi dan motivasi publik dalam belajar dan menghafal Al-Qur’an. Gerakan Yogyakarta Menghafal Al-Qur’an dapat kembali hidup, dipelihara, dibesarkan dan diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Ada hal penting yang ingin ditegaskan dalam penyelenggaraan Wisuda Akbar 11 yang melibatkan berbagai kalangan ini, yaitu belajar dan menghafal Al-Qur’an dapat dilakukan oleh siapapun, dimanapun dan kapanpun.