Kekeringan yang mulai melanda beberapa daerah di Yogyakarta menjadi perhatian PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta untuk kembali melakukan langkah-langkah inovatif seperti sedekah air bagi rumah tahfidz. Kali ini air bersih dialirkan ke Rumah Tahfidz Nurul Qur’an pada Rabu (26/8). Rumah Tahfidz Nurul Qur’an terletak di Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul yang setiap tahunnya selalu dilanda kekeringan.
Febri (15) salah satu santri Rumah Tahfidz Nurul Qur’an Patuk sangat senang dengan adanya program sedekah air. “Senang sekali karena kalau kekeringan kami harus bergilir pergi ke Kali Ngloyo yang jaraknya 3 KM untuk mencuci baju dan mandi,” ucap Febri yang baru saja lulus Madrasah Tsanawiyah.
Dalam seminggu sudah dua kali Ustadz Khoiron, pengasuh Rumah Tahfidz Nurul Qur’an membeli air bersih untuk keperluan para santri. ”Alhamdulillah, kami sangat bersyukur kalau ada program sedekah air seperti ini, walaupun sekarang belum puncaknya kekeringan tetapi ketersediaan air sudah mulai menipis untuk keperluan santri dan keperluan memasak, terima kasih ini sangat membantu,” ungkap Ustadz Khoiron.
Sedekah air merupakan salah satu program Siaga Bencana (Sigab) PPPA Daarul Qur’an untuk menyiasati kekeringan, dimana manfaatnya dirasakan secara langsung oleh penerima manfaat yang kebanyakan berada pada wilayah-wilayah bencana kekeringan tahunan. Dengan adanya program sedekah air, santri rumah tahfidz tidak perlu lagi bersusah payah mendapatkan air bersih.
“Terima kasih untuk Ederra Indonesia, semoga menginspirasi lebih banyak pihak untuk berbagi air bersih ke Rumah Tahfidz lainnya yang membutuhkan. Aamiin,” ucap Kepala Cabang PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta, Maulana Kurnia Putra. []